FOOD REVIEW

KEBAB



This Middle Eastern food is historically derived from Turkey. But there is also a saying of Arabic known as Kabbeh. This special food began to spread when Turkish traders made contact with the city of Berlin, Germany around the 18th century. Originally baked kebab meat, served with pita bread, peppers, and sauces. In its development it has been adjusted and mixed with the habits of German society. Where Kebab is served also with various bread and salads. Kebab meat roasting patterns began to develop from traditional to modern patterns using electric and gas roasting. In Germany itself is currently able to compete with Hamburger Kebab that they have long known.

Kebab has penetrated various parts of the world, Western Europe, Eastern Europe, America, Canada, Australia, Japan, China, Malaysia, Indonesia. This food is no stranger to them. Students from Ubekistan who are studying in Indonesia, for example, will immediately point to Kebab as their snack option without wondering what Kebab is. Even when looking at the way of presentation they are not surprised even though the pattern is different from the country of origin.

Kebabs are made from ground beef, roughly ground and processed with special spices. Processed through three stages, namely mixing spices, printing, and cooking. Toward served, kebab meat with a thickness of approximately 1 cm cut lengthwise size 3 x 17 cm, then baked on a sticky pan. Served with Tortillas, Mexican bread, mixed with vegetables and choice sauces, then rolled and roasted back.

Indeed, the way Kebab presentation between one country with other countries varies, because it is usually adapted to local custom or adapted to the condition of the community. In Indonesia today, Kebabs are easy to find on the sidewalks. Using a moving counter the vendors present Kebabs with their respective versions. Generally use a grill or burner that size has been modified. Smaller than the original size. Milled beef baked and sliced ​​thinly served with vegetables and sauce wrapped in pita bread or the like.

While the kebab that I bought was on the right side of the road on the road panglima aim, which is in a shop called KebabQ. Its price varies from 18K to 35K. Please if you want to try a typical middle eastern meal, I think it is quite unique because of the mixture of sweet and sour taste salty. Depending on our request then the seller will comply with our request according to each taste.





KEBAB

Makanan khas Timur Tengah ini menurut sejarahnya berasal dari Turki. Namun ada juga yang mengatakan dari Arab yang dikenal dengan Kabbeh. Makanan khas ini mulai meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat kota Berlin, Jerman sekitar abad 18. Aslinya daging kebab dipanggang, disajikan dengan roti pita, paprika, dan saus. Dalam perkembangannya mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat Jerman. Di mana Kebab disajikan juga dengan aneka roti dan salad. Pola pemanggangan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas. Di Jerman sendiri saat ini Kebab mampu menyaingi Hamburger yang sudah lama mereka kenal.

Kebab telah merambah berbagai belahan dunia, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, Kanada, Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Indonesia. Makanan ini sudah tidak asing lagi buat mereka. Mahasiswa dari Ubekistan yang kuliah di Indonesia, misalnya, akan langsung menunjuk Kebab sebagai pilihan makanan ringan mereka tanpa bertanya-tanya lagi apa itu Kebab. Bahkan ketika melihat cara penyajiannya pun mereka tidak merasa heran kendati polanya berbeda dengan negara asalnya.

Kebab terbuat dari daging sapi, digiling kasar lantas diolah dengan bumbu-bumbu khusus. Diproses melalui tiga tahapan, yakni pencampuran bumbu, pencetakan, dan pemasakan. Menjelang disajikan, daging Kebab dengan ketebalan kurang lebih 1 cm dipotong memanjang ukuran 3 x 17 cm, lantas dipanggang pada wajan anti lengket. Disajikan dengan Tortila, roti khas Meksiko, dicampur dengan sayuran dan aneka saus pilihan, lantas digulung dan dipanggang kembali.

Memang cara penyajian Kebab antara satu negara dengan negara lainnya berbeda-beda, karena biasanya diadaptasikan dengan kebiasaan setempat atau disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Di Indonesia saat ini, Kebab mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Menggunakan counter bergerak para penjaja menyajikan Kebab dengan versinya masing-masing. Umumnya menggunakan alat pemanggang atau burner yang ukurannya sudah dimodifikasi. Lebih kecil dari pada ukuran aslinya. Daging giling yang sudah berbumbu dipanggang dan dipotong tipis-tipis disajikan dengan sayuran dan saus dibungkus roti pita atau sejenisnya.


Sedangkan kebab yang saya beli adalah yang berada dipinggiran jalan tepat nya di jalan panglima aim, yaitu di sebuah kedai KebabQ. Harga nya berpariasi mulai dari 18K sampai dengan 35K. Silahkan jika ingin mencoba makan khas timur tengah ini, menurut saya rasanya cukup unik karna perpaduan rasa asam manis asin, dan pedas. Tergantung permintaan kita maka si penjual akan menuruti permintaan kita sesuai selera masing-masing.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ABOUT ME

PRESENT OF GROUP 2

VIDEO OF 7 WAYS TO SOLVE COLLEGER FINANCE